Newyork Times (26/3/2014) muncul dengan berita :
Indonesia Candidate Tied to Human Rights Abuses Stirs Unease, baca
disini! Judul yang sangat provokatif. Kandidat Presiden Indonesia, terkait pelanggaran HAM yang membangkitkan kegelisahan. Isi konten dari berita ini, di awal memberikan informasi terkait Partai Gerindra yang melakukan Rapat Akbar di GBK, dengan menggunakan Kuda, Prabowo tampil dengan Gaya militer.
Alinea kedua dan seterusnya, nytimes, memberikan opini tentang provokasi keberadaan Prabowo sebagai Jendral Bintang 3 yang pernah terkait Pelanggaran HAM. Keprihatinan ini menyelimuti aktivis Ham dalam dan Luar Negeri. Nytm juga menyampaikan keterpilihan Prabowo sebagai Presiden kedua yang dipilih secara langsung oleh masyarakat telah memberikan posisi yang sulit untuk Obama.
Dilain pihak, nytm memberikan pujian kepada Prabowo, sebagai Alumnus Pendidikan militer di Amerika Serikat dan banyak kekagumannya kepada Amerika Serikat. Prabowo, berkeinginan untuk bertemu dengan Pimpinan Amerika Serikat, namun dari pemerintah Amerika serikat masih keberatan. Keberatan mungkin juga dipicu oleh kesalahan Amerika serikat pada saat memberikan dukungan kepada India, dimana hasil survey memberikan peluang kepada narendra modi.
Barry Desker, mantan duta besar untuk Singapura, mengatakan bahwa Amerika Serikat harus tetap memberikan dukungan jika Prabowo tampil sebagai Pemenang. Dan harus segera membangun hubungan diplomatik, demi kepentingan kedua negara, dan tidak membicarakan pelanggaran HAM. Amerika merasa bahwa Indonesia merupakan negara yang penting bagi.
Kemarin Pagi buka facebook, seperti halnya medsos yang lain. saya membaca link Partai Gerindra. Ada Prabowo di situ menyampaikan Gagasan, dari sebuah hasil analisa dewan Pakar Partai Gerindra. Dari Total APBN sebesar Rp 2.000 Trilyun, Bocor rata-rata Rp 1.160 Trilyun. Prabowo berjanji, akan memfokuskan pekerjaannya jika terpilih penjadi Presiden, untuk menekan kebocoran minimal 50% nya. Artinya sekitar Rp 500 Trilyun per Tahun, dan sanggup untuk mengamankan Rp 5.000 Trilyun dalam Lima Tahun Kedepan.
Pemimpin yang harus dipilih, adalah Pemimpin yang memiliki “Visi” yang Jelas. Misi yang Jelas dan terukur serta terarah. Dari alinea pertama, saya melihat Prabowo sudah memenuhi itu.
Secara Kepartaian, Partai Gerindra menurut Survey adalah Partai yang masuk golongan paling bersih korupsinya. Selain menjadi Partai Oposisi, Gerindra sudah menempatkan posisinya Beda dengan Yang Lain. Beda, karena sejak awal sudah jelas, Pilih Gerindra, Prabowo President. Itu Tagline yang dijadikan sebagai bentuk kepastian dana sebuah permainan Politik.
Ada partai lain, yang mengandalkan “sesuatu” tidak berani beradu visi-misi. Beradu Program. PKS melalui Ahmad Heryawan, pernah mengadu beradu program dengan Capres dari Partai Lainnya. Termasuk PDIP dan tentunya Golkar.
Belakangan ratusan Guru Besar dari seluruh Indonesia memberikan Dukungan kepada Prabowo Subianto. Kandidat Presiden kedua yang dipilih secara langsung ini, memang demikian menjadi perhatian. Namun untuk menjadikan Prabowo Presiden, Batu Ganjalan masih akan menghadang.
- Pemilu Legislatif, siapa pemenangnya akan menentukan arah pergerakan koalisi untuk penentuan capres dan cawapres.
- Lawan lainnya yang cukup kuat di basis partai ada Demokrat, Golkar, PAN dan PKS
- Lawan Lainnya yang cukup kuat di basis massa, ada Jokowi, Aher, JK, dan lainnya.
- Koalisi juga bisa menentukan kemenangan yang lebih cepat atau perjuangan yang berkesinambungan.
Semangat Pagi, jadi Kita pilih siapa yah? Terserah Anda. Kalau saya sudah punya pegangan kok. Lalu apa kira-kira yang membuat Amerika gelisah. Menurut beberapa catatan, mereka takut dengan prabowo karena prabowo Tegas, tidak bisa diajak kompromi, dan takut program ekonomi kerakyatan prabowo akan memperoleh sukses yang hebat, dalam hal mana akan melakukan nasionalisasi aset-aset asing, sehingga mereka menjadi Gundah Gulana. Prabowo, ditakuti asing karena dia eks militer yang tegas, pintar, dan sukses. Demikian, sumber lainnya menyampaikan info pada catatan ini.
Selamat Hari Jum’at……